Oke, hari ini UTS psikologi sosial dan statistik. Ahh…
aku tak bisa mengerjakannya, terutama statistik L
Yaa Allah, semoga Engkau memberikan keajaiban pada
hambaMu ini dan juga teman-teman… Aamiin
Setelah itu merefresh diri ke TP dengan kencan bersama
Naili, tapi Valin gak bisa ikut -_____-
Setelah sholat di TP, kita makan karena lapar. Namun kami
hanya membeli satu porsi sushi roll tanpa minum dan dimakan berdua. Hahaha begitu
hematnya --“ tapi cukup kenyang kok…
Lalu kami berputar-putar mencari tempat photo box di
lantai 5, ahirnya ketemu. Karena harga yang tak sesuai dengan kantong, jadi
kami mencoba mencari yang lebih murah. Mungkin di LG TP ada yang lebuh murah. Dan
ternyata benar, jika di lantai 5 tadi sepaket 75rb, maka di LG ini hanya 35rb
dengan fasilitas yang sama tapi mungkin beda kualitas J
Sayangnya, pekerjanya sedang istirahat. Jadi kami
menunggu di tempat duduk yang sangat luas (sebenarnya itu panggung namun sedang
nganggur. Hehehe). Dengan sabar kami menanti kira-kira 10menit, kemudian aku
menemkan pemandangan yang ganjil. Aku melihat seorang laki-laki berdiri dibawah
escalator. Lalu aku mengatakan hal tersebut pada Naili, dan ternyata Naili juga
sudah melihatnya sebelumnya. kami merasa sesuatu yang dilakukan orang tersebut
tidak wajar, entahlah pikiran apa saja yang melintas dalam benak kami hingga
ahirnya kami memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.
Kami menuju lantai 5 lalu menuju mushola untuk
menunaikan sholat magrib. Setelah sholat,
kami membeli donat yang harganya cukup murah dan ternyata rasanya cukup enak. Hehehe
Tujuan kami selanjutnya adalah kembali ke LG untuk photo
box dan berharap orang aneh tadi sudah menghilang. Dan ternyata, orang itu
masih ada di tempat yang sama dan mungkin dengan pose yang sama. Yaa Allah,
sungguh takut. Namun kami pura-pura tidak mengamatinya. Kami antri untuk photo,
lalu ingin memastikan orang itu lebih dekat. Ternyata, orang itu sudah tidak
ada di tempat. Kami melihat ada satpam di dekat kami, mungkin saja orang itu
takut pada pak satpam, atau mungkin orang itu menunggu seseorang atau yang
lain. Namun stereotype yang kita
berikan adalah orang tersebut aneh dan berniat jahat, “cling” mungkin saja dia
teroris. Pakaiannya serba hitam, tas ranselnya juga berwarna hitam dan aku
sekilas melihat dia mengeluarkan sesuatu berwarna hitam entah dari balik
badannya, aku juga tidak jelas karena mata minus. Aku melihat sekelilingku juga
lantai atas mungkin saja orang itu ingin melakukan sesuatu yang tidak baik pada
kami atau orang di sekitar kami. Namun hasilnya nihil, kami tak dapat menemukan
sosoknya. Entahlah sedang apa sebenarnya dia disana.
Kami photo di dalam box, hehehe dengan gaya yang
entahlah sepertinya sangat mesra. #plak, andai sajaaaaa >.< eittsss kami
bukan lesbi ataupun pasangannya :o kami hanya sepasang sahabat yang ingin
selalu kompak :D
Finally, kaki udah pegel bin capek ahirnya kita pulang. Gak
naik taksi karena ingin hemat, namun konsekuensinya adalah menyebrang di
jalanan yang ramai empat kali untuk menunggu angkot. Naili slalu yang
melindungungiku saat nyebrang karena aku penakut untuk itu. Hehehe
Gerimis datang dan kami seperti anak-anak yang
kehilangan ibunya di pinggir jalan. Hahaha setelah cukup lama menunggu ahirnya
angkot C datang juga. Ahirnyaaaaa :D
Di ujung karangmenjangan 1 kami menanti sebuah angkot
#ceileee. Menunggu di tempat yang salah lebih tepatnya XD aku jalan menuju kos
lalu Naili terus naik sampai dekat kosnya. Aku beli pulsa, kemudian ada seorang
lelaki yang mungkin umurnya 35 tahun berbicara dengan bahasa Jawa yang aku lupa
bunyinya namun intinya dia meminta bantuanku karena ban sepeda pancalnya bocor.
Aku terus berjalan dengan berkata “maaf” yang berarti aku tidak bisa membantu. Sebenarnya
aku bisa saja membantu, tapi karena trauma pada kejadian awal maba aku ditipu
jadi aku melakukan tindakan itu. Orang itu mengatakan “Yaa Allah blablabla”. Dalam
hati aku berkata, “maaf pak”. Setelah cukup jauh aku berjalan aku menoleh,
orang itu pergi dengan naik sepedanya tanpa dikayuh, digerakkan dengan kakinya.
Jika dipikir logis bahwa dia memang benar-benar membutuhkan bantuan, mengapa
dia meminta bantuan pada seorang perempuan masalah seperti itu ? hanya satu hal
yang pasti, dia butuh uang. Padahal di ujung jalan itu ada bengkel kecil kok. Lagian
dia laki-laki, kenapa gak didorong saja sepedanya hingga ada bengkel atau orang
yang benar-benar bisa membantunya… Sungguh
aku masih trauma, waktu itu ada lelaki yang bertanya tempat pom bensin
kepadaku. Sepertinya dia kehabisan bensin, kemudian aku mengatakan bahwa aku
tidak tahu. Dia bisa menebak bahwa aku kuliah di Unair dan masih maba. Betapa hebatnya
dia. Lalu setelah ini itu, dia minta bantuan untuk membeli bensin karena tidak
punya uang, rumahnya di Sidoarjo dan dia seorang guru. Dari tampangnya, dia
bukan seorang guru. Dan meski meminta bantuan, dia mematok bantuan Rp 10.000
untuk 2 liter bensin dan dia berjanji
akan mengganti uangku nanti tapi aku tidak mau. Namun tanpa berpikir panjang,
aku memberikan. Dia berkata bahwa Tuhan yang akan membalas kebaikanku. Dalam situasi
itu, aku tahu bahwa aku ditipu, tapi aku tak bisa lari dan hanya bisa
memberikan apa yang dia mau. Untung hanya 10rb saja, aku takut dia melakukan
hal buruk jika aku tidak memberikannya.
Lalu aku bercerita pada mbak kos tentang kejadian itu
dan ternyata memang benar, bapak itu sudah sering menipu di daerah situ dan
mbak kosku itu juga sudah pernah ditipu namun tidak berhasil. Ahh ngeri banget,
baru beberapa hari di Surabaya udah disambut hal seperti itu. Aku gak cerita
sama mama-papa ataupun keluarga di Jember. Aku takut membuat mereka takut dan
khawatir. Aku hanya mengambil pelajaran berharga tentang itu.
Aku bercerita tentang lelaki di Tp tadi dan lelaki yang
meminta bantuan tadi pada mbak kos. Setelah blablabla, mbak kos juga bercerita
bahwa tadi di angkot dia diraba-raba oleh sopir angkotnya. Jadi awalnya angkot
itu benar-benar sepi, dan menyuruh mbak kos duduk di depan. Kemudian ditanya,
turun dimana mbak kos itu. Lalu sopir itu meraba-raba tas milik mbak itu. Mbak itu
berpikir bahwa sopir itu ingin mencopetnya. Sopir itu membawanya ke daerah yang
tidak semestinya dan mbak itu tidak mengenal daerah itu. Kemudian rabaan itu terus
hingga ke paha mbak kos, dan mbak itu memukul-mukul tangan sopir itu, berkata
kasar dan berteriak. Namun sopir itu tidak mau menurunkan mbak itu meski mbak
kos memintanya untuk menurunkannya. Ahirnya dia diturukan di jalan, sepertinya
sopir itu ketakutan.
Entahlah hari apa ini, kenap banyak terjadi hal-hal yang
menakutkan. Tapi yang benar bukan hari apa ini, tapi seberapa luas kejahatan
tersebar di sekitar kita terutama untuk kota yang cukup besar seperti Surabaya.
Banyak ancaman yang sewaktu-waktu datang, bahkan ancaman itu bukan hanya berupa
tindak kejahatan atau penyimpangan, tapi juga penyakit. Yang paling update,
berita tentang tomcat yang menyerang Surabaya. Serangga beracun itu sudah
menyebar di Surabaya dan dampaknya hebat sekali dengan memberikan rasa gatal
hebat, kerusakan kulit yang berbahaya. Yaa Allah, ngeri sekali… lindungilah
kami dari segala penyakit, kejahatan dan hal-hal buruk Yaa Allah… Aamiin…
Betapa romantisnya kami yaaa, sesuatu banget. hahaha
Ehh tapi kami masih normal kok >.<
Ini dia serangga beracun itu dan efeknya :( semoga daur hidupnya segera terhenti dimanapun. Aamiin