Senin, 27 Februari 2012

My Beloved Angle

Aku percaya bahwa malaikat itu ada
Dia tinggal di bumi sepertiku
Dia mempunyai rambut yang lurus
Wajahnya cantik, kulitnya putih bersih
Matanya lebar dan tajam, hidungnya mancung
Pendengaranya begitu tajam, meski tak mendengar
Bibirnya berbicara hal yang lebih mahal dari pada intan
Dia tak bersayap, tak bisa terbang
Tapi dia anggun dengan hijabnya
Namanya begitu indah, SOVIATI LUCYANA
Yah, dia yang mengandung dan melahirkanku
Dia yang menyusuiku dan memberiku makan minum
Dia yang menyanyikan lagu nina bobok saat aku akan tidur
Dia yang terbangun, saat aku menangis tengah malam
Dia yang bangun sebelum ayam berkokok untuk sarapanku
Dia yang lebih sakit, dari pada aku saat aku terluka
Dia yang selalu member tanpa ingin diberi

Dia egois, selalu berusaha memberi untukku namun tak banyak kesempatan untukku memberi padanya
Dia cengeng, tak pernah tersenyum saat melihatku jatuh dan terluka
Dia pemarah, saat aku mulai belajar berbohong dan nakal
Dia pengecut, yang selalu takut aku tak bisa sendiri hingga aku sekarang
Dia, sungguh seindah-indahnya mutiara di hamparan emas

Dia yang selalu membuatku senang, puas, tersenyum dan tertawa
Aku yang sering aku buat menangis, bersedih, kecewa dan marah
Dia yang selalu memaafkan semua dosaku dan mendoakanku
Aku yang sering mengabaikannya dan melupakannya

Mama, nda gak pengen liat mama nanti terbujur lemas tak bernafas
Nda gak pengen memandikan tubuh mama yang tak dialiri darah
Nda gak pengen membantu mama menggunakan kain putih itu
Nda gak pengen melihat mama berada di keranda
Nda gak pengen tanah basah menutupi semua badan mama
Nda gak mau mama sendirian dalam gelap pusara
Nda gak mau bayangin itu terjadi pada mama, sungguh gak ingin
Semua itu pasti terjadi sama mama, tapi nda gak pengen ngalami itu semua
Membayangkannya saja sudah membuat air mata ini tak henti menetes dan pening terasa
Apa lagi harus benar-benar melakukannya
Mungkin akan jauh lebih baik jika mama yang melakukan itu untuk Nda
Atau jauh lebih baik jika kita berada di pusara yang berdekatan dan dalam waktu yang sama
Itu akan jauh lebih baik, Ma..
Bukankah begitu ?
Nda juga yakin, mama gak akan sanggup mengalami itu semua
             
Tapi semua harus kembali padaMu, Yaa Allah
 Namun jika boleh hamba meminta, hamba ingin hamba tak melihatnya  Wahai Dzat Yang Maha Sempurna
Meski kasihnya sepanjang jalan dan kasihku sepanjang galah
Ijinkan kami memperbaiki ikatan keluarga kami di syurgaMu yang abadi
Aamiin

Minggu, 26 Februari 2012

Baik Itu Mudah dan Murah


Banyak hal yang baik yang dapat kita lakukan dengan mudah. Berbuat baik itu mudah dan murah pada hakikatnya, tapi juga dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Namun, semua kebaikan yang kita lakukan tidak untuk diingat, akan tetapi kebaikan yang orang lain lakukan harus selalu kita ingat. Mungkin ibaratnya, kita menulis kebaikan kita diatas hamparan padang pasir, dan menuliskan kebaikan orang lain pada sebuah batu besar. Sebenarnya itu lebih tepat untuk menuliskan kesalahan orang lain pada hamparan pasir dan menuliskan kebaikannya pada batu. Namun tidak denganku, aku sangat mengapresiasi kebaikan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun. Lebih baik tangan di atas dari pada di bawah, bukan ?

Yuk liat, kebaikan apa aja yang mama lakukan untuk kita :
·        Mama yang mengandung kita, melahirkan dan merawat kita hingga sekarang dan nanti
·        Mama yang rela bangun pagi-pagi untuk membuatkan sarapan untuk kita dan keluarga
·        Mama yang lebih memilih membelikan kita baju, padahal dia berniat membeli baju baru
·        Mama yang berkata bahwa dia tidak lapar, ketika kita lapar dan memberikan makanannya pada kita
·        Mama yang selalu berdoa untuk kebaikan kita
·        Mama yang mengajari kita berjalan, berbicara, menulis, membaca dan menjalani hidup
·        Mama yang mendengarkan cerita kita dengan antusias, padahal beliau sedang lelah
·        Mama yang merasakan sakit yang lebih dari pada kita, saat kita sakit
·        Mama yang selalu berbuat baik pada kita, SELALU
·        Mama yang
·        Mama yang
·        Mama yang
·        Mama yang
·        Mama yang tak akan pernah redup cahaya kasihnya pada kita dan kita tak akan pernah bisa menuliskan semua kebaikan kita di atas semua kertas yang ada di dunia.
·        Dan Engkau Yaa Allah, kami tak bisa menuliskan segala kebaikanMu pada dunia yang sangat luas ini

Kebaikan pada sahabat :
ü  Sahabat yang selalu bersedia membantu sahabatnya yang lain
ü  Sahabat yang rela berbagi bekal pada yang lain
ü  Sahabat yang mengajarkan sesuatu, ketika temannya tak bisa
ü  Sahabat yang memberi semangat kepada sahabatnya ketika sedang lomba
ü  Sahabat yang mau menggantikan sahabatnya lari karena sahabatnya itu terlalu lelah untuk berlari
ü  Sahabat yang ketika dia senang, selalu ingat pada sahabatnya yang lain
ü  Sahabat yang mendoakan kebaikan teman-temannya
ü  Sahabat yang menenangkan sahabatnya ketika sahabatnya menangis
ü  Sahabat yang bisa membuat teman-temannya tersenyum
ü  Sahabat yang membelikan kado ultah dengan hasil tabungannya
ü  Sahabat yang berbohong agar sahabatnya tenang
ü  Sahabat yang
ü  Sahabat yang
ü  Sahabat yang

Baik pada orang yang tidak kita kenal :
§  Kita yang selalu tersenyum pada orang-orang yang kita jumpai
§  Kita yang bersikap ramah pada orang asing
§  Kita yang membayar uang angkot bapak-bapak tua tanpa member tahunya terlebih dahulu
§  Kita yang berniat memberi uang seseorang yang terlantar di jalan, namun takut dia tersinggung saat diberi uang nantinya
§  Kita yang berusaha akrab, saat orang lain mengajak kita berbicara dalam angkot
§  Kita yang memberi  adek kecil permen saat berjalan-jalan
§  Kita yang membantu ibu-ibu saat dia keberatan membawa tas
§  Kita yang mempersilakan nenek-nenek duduk di bangku kita dan kita memilih berdiri untuknya saat bis penuh sesak
§  Kita yang memberi sedikit uang ketika orang lain meminta, bahkan tak meminta
§  Kita yang
§  Kita yang
§  Kita yang


menjadi orang baik itu sudah insting, dan menjadi orang tidak baik adalah pilihan :)

Kamis, 23 Februari 2012

Jihan Kharisma Geby Putri Dewi Fortuna


Adekku itu nyebelin, tapi selalu ngangenin. Kabanyakan tingkah nih anak emang, aktif bener. Dia yang secara fisik berbeda denganku, dia putih, rambut keriting n pertumbuhan tingginya juga lebih cepat dibandingkan aku di usia seperti dia. Jelas, kulitku kecoklatan, rambutku lurus. Tapi kami sama-sama susah makan, dan membuat mama sebel ketika harus marah-marah dulu agar kami mau makan. Hehehe
Taringat waktu itu, adek punya HP baru pas dia kelas 2 SD. Meski serumah, kita tetep SMSan. Berikut cuplikannya :D

Adek : Kak, adek cantik ya ? :D
Kakak : Preeeett :p cantik apaan, pesek gitu :p
Adek : Lama lama tumbuh :@
Kakak : (ketawa ngakak) Mana bisa tumbuh kalo idung pesek gitu :p hahaha
Adek : biarin, nanti idung kakak kya adek lohh J
Kakak : Kalo mancung, mana bisa pesek ? Hahaha
Adek : Mungkin bisa kak :D

Sungguh aku ngakak pas waktu itu. Mana ada idung yang udah bener-bener pesek gitu tumbuh jadi mancung ? Hahaha


Hari ini, aku dikasih adek hadiah. Dia bungkus kado itu berantakan menggunakan kertas binder dan kertas kotak-kotak. Aku membukanya, ternyata di dalamnya ada tempelan bintang warna biru (dia tahu bahwa aku suka bintang) dan aku membuka bungkusan yang ada di dalamnya, ternyata sebuah kalung imitasi dengan liontin setengan love. Aku terharu, dia juga membeli kalung yang sama, agar bisa direkatkan keduanya karena ada magnet disana. Meski Cuma beberapa ribu saja harganya, namun aku benar-benar senang mendapatnya. Aku tak tahu harus berapa hari dia menabung untuk itu. Mama menyaksikan kami tertawa geli. Lalu aku langsung memakainya, begitu juga dengan adek. Thanks, my beloved sister :*





Stasiun Gubeng

Saatnya balik ke Jember tercinta nih :D
Aku berangkat jam 2 sore dari kos, naek taksi ke Gubeng Lama. Blue bird membawaku meluncur, dikendalikan oleh Bapak Bambang yang cukup ramah. Tapi bayar taksi gak sesuai dengan argo seperti Blue Bird biasax >.<
Aku segera pesen tiket dan duduk di tempat tunggu sambil membaca novel "hafalan Shalat Delisa" di tengah riuhnya suara kereta dan orang-orang yang panik. Sekitar 30 menit aku membaca, kemudian aku melihat jam yang cukup panjang untuk menanti Logawa pukul 16.10, jaadi aku putuskan beli makan. Ahirnya makan gado-gado seharga Rp 6.000,00 dan es degan seharga Rp 3.000,00. Lalu aku kembali ke tempat duduk semula dan meneruskan membaca.
Sejak pertama aku duduk disitu, aku memperhatikan gerak-gerik orang-orang yang berlalu lalang maupun yang hanya duduk diam di ruang tunggu. Ada ibu-ibu tua yang matanya ditutup perban, mungkin baru saja mengalami kecelakaan dsb, dia duduk di lantai bersama satu ibu yang lain padahal kursi masih banyak yang kosong. Ada mas-mas yang bermandikan keringat duduk disebelahku, aku ingin memberinya tisue, namun dia segera bangkit dari tempat duduknya. Ada ibu muda yang gusar mengantri tiket karena tak ingin tertinggal kereta, dan ahirnya dia pun tertinggal. Entah bagaimana nasibnya kemudian. Lalu Ibu yang matanya ditutup perban itu duduk di sebelahku dan manawarkan es degan, namun aku menolak sambil tersenyum. Sesaat setelah itu, ibu tadi dan ibu yang lain ribut. Terdengar bahwa tas milik ibu yang berperban itu hilang, kemungkinan tertinggal di angkot. Dia sangat tenang, namun ibu yang satunya justru yang heboh bercerita begini-begitu, juga padaku yang hanya bisa tersenyum. Kemudian aku melanjutkan membaca, namun sudut mataku tertuju pada bapak yang menyapu di stasiun itu, aku tahu bahwa namanya adalah bapak "Basofi".
Banyak lagi yang aku amati disekitarku yang menjadi obyekku untuk tersenyum maupun belajar, hanya dengan melihat.

Rabu, 22 Februari 2012

Buku Mendreng

Masih jelas memori itu saat aku me-recallnya, yaitu ketika kita (anak XII IPA 3 SMADA angkatan 2011) menuliskan sifat-sifar teman sekelas bergantian dalam buku 'mendreng' saat pelajaran yang paling kami suka, yaitu Bahasa Indonesia. Pak Fuslianto sebagai kapten dalam pelajaran ini :D
Ingin tahu apa yang mereka katakan tentang aku ? Let's see...


Mutiara Ari Setyaningrum (Tom)
Ini adalah komentar dari teman sebangkuku sekaligus sahabatku sejak smp kelas 7. Mungkin dia yang paling mengerti aku itu seperti apa karena aku telah lama mengenalnya. Dia yang cukup bisa mengimbangiku karena kita hampir sama. Hehehe XD


Binta Rusidaya Dikara(Binta)
Anak yang selalu juara I di kelas, bahkan sejak dia kelas X. Anak yang kalem namun jarang kumpul karena tak boleh oleh bapaknya. Hmm


Dwi Cahyo (Yayok)
Cowok yang selalu jadi lakon autis dikelas, dia tinggi dan lumayan cakep (kalau diem). Namun tingkahnya yang selalu kocak membuat image cakepnya menjadi nomer sekian. Hahaha. Meski begitu, dia sebenarnya murid yang pandai :)


Dyah Radesya Purbaya (Rasya)
Gadis Banyuwangi yang cukup cantik namun sikapnya yang macho membuat dia terlihat cowok banget. Hohoho. Dengan gaya bicaranya yang belepotan juga.


Faruq Aveiro (Faruq)
Aku sudah mengenalnya sejak SMP. Dan dia tetap seperti itu, menjadi vokalis band yang cukup terkenal di sekolah. Namun sikapnya begitu menggelikan dengan gaya bahasanya yang ceplas ceplos :D


Siti Rukmi Jayanti (Mimin)
Cewek cantik dan pintar. Menyamaratakan cara bersikap kepada siapapun.


Ferdiansyah Putra (Cimol)
Si gembul yang satu ini dipanggil "cimol" karena badannya yang bulet. Hahaha


Ivan Dwiki Reyhansyah (Ivan)
Cowok yang sok cool menurutnku, tapi dia baek orangnya >.<


Hamida Nurmasetya (Hamida)
Anak pindahan dari Mojokerto yang medok, tapi dia manis dan menjadi musuhku dalam bercanda. Selalu saja kami ribut tapi dalam hal bercanda XD


Satriyo Hadi (Kenyot)
Si kulit legam anak alam yang memiliki rambut kriwul bin acak-acakan, gak niat sekolah, namun aku bangga dengan keberaninnya :)


Deni Ardiansyah (Deny)
Dia yang pendiam dan selalu tak bisa bersikap di depan umum (salah tingkah selalu), tapi dia cukup rajin untuk ukuran cowok dan hobinya adalah mengotak-atik mesin motor.

Kiki Nawan Mulasari (Kiki)
Dia yang biasanya menjadi keeper kelas, cukup tangkas menangkap bola dan memang dia anak voli. Hehehe

Mahaddiyah Rahmi (Didi)
Cewek kalem ini cukup pintar dan tutur katanya halus :))

Suci Rahmawati (Uchi)
Pecinta korea nih orang, cukup pendiam, gak kya aku. Hehehe


Devi Rawinka (Devi)
Gadis pindahan dari Sidoarjo pas kelas 2. Cewek yang terlalu kalem menururutku, hingga apa yang dia lakukan selalu lama bahkan cara bicaranya. Namun dia tak beringasan sepertiku XD


Agung Arya (Agung)
Pecinta alam yang satu ini juga cukup ngerecok di kelas. Pandai beralibi, namun sebenarnya dia memang pandai :D

Muhammad Nurul (momo)
Dia cukup dekat dengan semua cewek, tapi bukan berarti dia seperti cewek. Hahaha. Berat badanya cukup berubah waktu kelas 3 :D

Hanniek (Haniek)
Cara berlarinya lucu deh. Dia suka sama rambutku dan sering aku goda. Hihihi

Condro (Ndo)
Seniman di kelas mah nih orang, sekaligus pusat penganiayaan anak anak cowok di kelas. Masih kecil sih. Hahha


Margaretha Putri Rahmadani (Ethak)
Selalu jadi ekornya si Gyta dia ini. Teriakannya selalu memanggil sang kekasih. Lucu mereka ini. Hahaha XD


Arief Novianto Lot Gayo (Gayo)
Si kurus yang satu ini juga tukang ngerecok di kelas, seperti anak anak cowok yang laen. Ckckck


Ariska Cyntia (Unyil)
Cewek kecil ini lumayan gak niat sekolah #aku juga, tapi dia baek kok :D


Putera Kharisma Gita S (Gyta/Jablay)
Nyaris dikeluarkan pas kelas XII karena usilnya yang keterlaluan #bakar petasan, padahal jelas jelas gak boleh >.< 

Putu Cindy Pradnya Pratiwi (Pucind/Mamy)
Si mamy ini suka latah "ayam". Hahaha Dia baek kok :)

Saphiera Diella Variaty (Dea)
Aku paling inget cara dia ngomong sambil kasih body language di tangan. Hihihi

Ariyanti Dwi Kumalasari (Yanti)
Dia gampang lupa sama apa yang dia lakukan #sedikit pikunlah. Hehehe. Tapi dia ini pinter :D

Intan Dwi Sari (Mbemz)
Tembem yang satu ini rajin deh, gak kya aku. hohoho. Aremanita juga :)


Damar Cintasih Putri (Damar)
Aku juga paling inget gaya bicaranya yang rada judes, tapi sebenernya eggak n gerakan tangannya yang rada melambai itu XD

Fitriatus Shaleha (Pipit)
Dia ini speakernya DPRD deh, suaranya begitu bombastis. Apa lagi pas teriak. Hahaha. Cewek yang suka ceplas-ceplos nih.

Intan Ayu A (Senyum)
Si kecil yang cantik n gesit ini pinter nari, tapi pinter juga buat nangis. Hahaha


Sri Hastutik (Chie)
Dia yang paling kecil di kelas, tapi dia baek kok. Jadi bendahara yang cukup garang. hahaha

Fitania M (Fita)
Baik nih temen, cuma rada gmana gitu. Gak tau deh gimananya gimana >.<

Firman Firdani (Firboy)
Jadi salah satu obyek penindasan juga nih setelah si Ndo. Padahal dia baik kok. hahaha


Dita Pratiwi (Bajonk)
Dia kalo diem kelihatan judes n manyun gitu, padahal sih biasa aja katanya. Ckckck Dia baek kok :D

M. Arif Ma'azka (Azka)
Suaranya yang ngebas abis ini sungguh menggelikan. hihihi

Priyo Dwi Utomo (Iyok)
Sang ketua kelas ini pokoknya juga lakon kekacauan di kelas >.<



Nih, ada juga komentar-komentar dari temen-temen di luar kelas :D

Aqidatur Riska Puspitasari (Cha)
Si cantik ini udah nemenin aku dari SD. Dia baik banget sama aku, udah menemaniku mengukir kisah cukup lama :D

Sevira Oktavianingtyas (Ncip)
Si gopong yang satu ini multitalent sebenarnya, tapi dia pemalu. Lugu sekali dia XD

Selasa, 21 Februari 2012

Pengakuan Pengamen


Terngiang kembali lagu itu. Yah, sebuah lagu yang dinyanyikan oleh sekelompok pengamen saat dalam perjalanan menuju kebun teh sirah kencong, Blitar. Penataran lebih menyenangkan saat lagu iku dilantunkan dengan diiringi musik. Lirik lagu itu mudah di hafal menurutku, dan memang nadanya mudah ditirukan. Dengan segala rasa penasaranku, aku bertanya kepada mas yang mengiri lagu itu dengan gitar, "judul lagu ini apa mas ?". Ehh, si mas cuma ketawa aja. Tak sampai disitu rasa penasaranku, kemudian aku bertanya kepada mas restorasi yang sedang lewat sambil membawa makanan yang akan dijual, "mas tau gak judul lagunya ini apa ?". Aku berharap tak bertanya pada orang yang salah, karena mas itu ikut bersenandung. Dan ternyata mas itu juga tak tahu lagu itu. Lalu mas restorasi bertanya kepada mas gitar, "judule lagu iki opo yo mas ?". Mas gitar menggeleng, yang berarti dia juga tak tahu. Aku cuma bisa menggelengkan kepala yang berarti heran.
Aku dapat menemukan jawaban judul, lirik lagu serta mp3 lagu itu dalam dunia google. Lagu itu dalam aliran koplo dangdut yang dilantunkan oleh Yuni Ayunda. Hehehe





ternyata begitu berat
jalankan segala perintah-Mu
begitu banyak rintangan
tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
indahnya dunia ini
membuat aku terlena
bekerja dan terus bekerja
tak kenal waktu dan tak kenal lelah

gema adzan subuh kami lelap tertidur
gema adzan dhuhur kami sibuk bekerja
gema adzan ashar kami luluh di dunia
Tuhan pantaskah surga untukku

gema adzan maghrib kami di perjalanan
gema adzan isya’ lelah tubuhku Tuhan
aku yang sombong dan aku yang lalai
enggan bersujud padamu Tuhan

indahnya dunia ini
membuat aku terlena
bekerja dan terus bekerja
tak kenal waktu dan tak kenal lelah

gema adzan subuh kami lelap tertidur
gema adzan dhuhur kami sibuk bekerja
gema adzan ashar kami luluh di dunia
Tuhan pantaskah surga untukku

gema adzan maghrib kami di perjalanan
gema adzan isya’ lelah tubuhku Tuhan
aku yang sombong dan aku yang lalai
enggan bersujud padamu Tuhan

indahnya dunia ini
membuat aku terlena
bekerja dan terus bekerja
tak kenal waktu dan tak kenal lelah

gema adzan subuh kami lelap tertidur
gema adzan dhuhur kami sibuk bekerja
gema adzan ashar kami luluh di dunia
Tuhan pantaskah surga untukku

gema adzan maghrib kami di perjalanan
gema adzan isya’ lelah tubuhku Tuhan
aku yang sombong dan aku yang lalai
enggan bersujud padamu Tuhan

indahnya dunia ini
membuat aku terlena
bekerja dan terus bekerja
tak kenal waktu dan tak kenal lelah

gema adzan subuh kami lelap tertidur
gema adzan dhuhur kami sibuk bekerja
gema adzan ashar kami luluh di dunia
Tuhan pantaskah surga untukku

gema adzan maghrib kami di perjalanan
gema adzan isya’ lelah tubuhku Tuhan
tak ada waktu membaca firman-Mu
dan tak ada waktu bersujud pada-Mu

begitu besar kasih dan sayang-Mu
begitu banyak rahmat dan karunia-Mu
aku yang sombong dan aku yang lalai
enggan bersujud padamu Tuhan


Source: http://liriklaguindonesia.net/yuni-ayunda-pengakuan-ngamen.htm#ixzz1n4yczns0


Lagu ini membuatku bersenandung setelah sebait aku mendengarkannya, karena lagu ini begitu friendly. Namun, isi dari lagu itu menghujam dadaku. Aku memang tak suka kepada mereka yang jauh dari Tuhannya. Tapi aku juga tahu, tak sepenuhnya mereka salah. Sebagian kesalahan itu terletak pada kita, karena kita. Kita yang tak peduli semua tentang mereka, kita yang selalu memunculkan stratifikasi maupun diferensiasi dalam lingkungan, tentang kita yang hanya mempunyai satu perspektif saja, karena kita yang egois, padahal Dia Yang Maha Sempurna memeluk kita bahkan ketika kita benar-benar kotor dan tak ada yang mau mendekati kita. Dia tinggal dalam hati kita dan tak pernah meninggalkan kita, pun ketika kita meninggalkannya.


Wahai saudaraku, tetaplah menjadi bagian dari lagu-lagu yang syarat akan makna kehidupan
Wahai pengamen, teruslah berkarya dengan sebenar-benarnya dunia dengan kejujuran
Wahai seniman jalanan, berjuanglah mengalahkan kekejaman dunia agar kau tak terkucilkan
Wahai Orang Indonesia, bersemangatlah karena jika kau lemah, kau akan terabaikan
Kita sama, sama sama sepersusuan dengan ibu pertiwi