Sabtu, 07 April 2012

Dimanapun dan Kapanpun, Kita Bisa Berada di Tempat yang Berbeda

Pagi selalu begini dengan belaian lembut cahaya matahari menerobos embun
Sang surya malu-malu bejalan menuju 45derajat
Burung-burung berkicau mengucarpkan selamat datang
Dedaunan rela berguguran demi tunas yang baru
Tanah masih lembab karena rinai hujan
Aku memang tak disana mencium aroma pagi yang hangat
Tapi aku bisa rasakan itu dengan mata terbuka maupun terpejam
Aku bisa berada disana dengan memeluk lembut kalian
Wahai alam yang rindu akan kepedulian
Dengan pepohonan yang lebat sebagai tameng bagi banyak spesies
Dengan buaian angin yang bisa menjadi musuhku namun aku tak bisa membalasnya
Aku hanya ingin menciptakan kedamaian dan mencicipi suhu dingin yang menyenangkan
Percikan api yang memberi kehangatan lewat potongan-potongan kayu yang kau hibahkan
Aku tahu kalian tidak bisu, aku tahu kalian dapat berkomunikasi denganku
Aku tahu, karena kita sama-sama dicipkatan, bukan menciptakan
Akan kutemui kalian dengan mata terbuka lebar dan dengan rentangan tangan lebar memeluk angin dingin yang kalian hadirkan
Tunggu aku, aku takkan melukaimu dengan pisauku, tak akan membuah kotor dengan sampahku, tak akan…
Tunggu aku wahai kekasih, alam tercinta oleh Sang Pencipta…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar