Sabtu, 07 April 2012

Apa itu cinta ?

Katanya, semakin berusaha melupakan sesuatu, maka semakin tidak bisa melupakan. Lantas harus bagaimana caranya untuk melupakan sesuatu, terutama seseorang? Cinta memang hal yang kompleks, banyak hal yang tak bisa dilogika namun bisa dirasakan. Dalam keadaan tidak sedang melupakan seseorang aku bisa berpikir bahwa mereka tak bisa melupakan seseorang karena mereka belum terbiasa sendiri tanpa orang itu, bahkan meski mereka tak pernah bersama sekalipun. Raga memang tak pernah bersama, namun angan dan mimpi selalu ingin bersama meski dalam satu perspektif saja.
Aku juga tahu mengapa cinta bukan merupakan salah satu ilmu pengetahuan seperti Matematika, Geografi ataupun Sosiologi, karena cinta itu bukan pelajaran yang dapat diberikan pada semua orang agar mereka lebih pintar, bahkan cinta terkadang membuat  orang merasa bodoh. Cinta tidak didapat dengan belajar, cinta didapat dengan perasaan. Teori cinta terkadang jauh dari prakteknya karena cinta itu fleksibel, dan mungkin Freud benar bahwa cinta itu berasal dari energi seksual, karena pada hakikatnya cinta itu ingin memiliki meski pernah berkata cinta itu tak harus memiliki. Aku ragu apakah kalimat itu benar atau tidak, padahal dalam cinta seharusnya penuh denga pengorbanan yang tulus. Entah pengorbanan itu bersama orang yang kita sayang, atau membiarkan orang yang kita sayang bersanding dengan orang lain. Aku tak tahu, apakah cinta itu harus mengorbankan nyawa ketika itu diperlukan. Atau mati bersama? Aku sungguh tak tahu, karena aku belum sepenuhnya merasakan cinta. Aku hanya belajar sedikit tentang cinta. Ohya, cinta kali ini yang aku maksud adalah cinta dengan lawan jenis kita. Meski aku tahu makna cinta itu bukan hanya untuk lawan jenis saja. Tapi kali ini aku khusus membahasnya. Terkadang aku penasaran, bagaimana rasanya susah napas saat mengingat orang yang kita sayang jauh dari kita. Atau ketika kita merasa sakit saat dia juga sakit. Sungguh, aku tak tahu. Nanti, ketika cinta menghampiriku dan memelukku, akan aku tanyakan beribu pertanyaan yang sudah terdaftar dalam pikiran ini dan aku akan menanyakan pula sejuta pertanyaan yang akan terdaftar dalam perasaanku nanti.
Dari semua hal yang dulu aku anggap cinta, sekarang aku anggap itu semua hanya keegoisanku karena salah diagnosa tentang rasa yang hadir kemudian aku menyebutnya itu cinta. Sungguh tak adil.aku piker cinta itu seharusnya datang sekali saja, entah untuk bersama atau untuk berpisah. Entah untuk menunggu atau berharap atau menanti.
Mungkin cinta itu tetap memperjuangkan meski kekalahan telah dipastikan
Mungkin cinta itu modal hidup selama bernafas hingga menutup mata
Mungkin cinta itu tetap menunggu dan menunggu sampai dia kembali
Mungkin cinta itu akan mencari yang terbaik sebagai persinggahan terahir
Mungkin cinta itu tetap merindu meski yang dirindu membenci kita
Mungkin cinta itu berkorban bahkan mereka tak tahu kita sedang berkorban banyak
Mungkin cinta itu memanfaatkan kemungkinan yang akan terjadi
Mungkin cinta itu saling member dan menjaga hingga ahir menutup mata
Mungkin cinta itu menjaga segenap perasaan yang telah ditinggal pergi
Mungkin cinta itu berusaha menjaga agar tetap putih meski hati terluka
Mungkin cinta itu mencoba hal baru dan menaklukkannya
Mungkin cinta itu berasal dari sebuah janji yang dibawa mati
Mungkin cinta itu membangun kekuatan ditengah keterpurukan
Mungkin cinta itu keajaiban yang lebih hebat dari pada sihir
Mungkin cinta itu bisa mengubah ke kerasan menjadi kekembutan
Mungkin itu semua cinta, mungkin…
Tak banyak yang aku harapkan dari cinta, karena aku akan menunggunya tinggal selamanya denganku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar