Hari ini, tepatnya saat kuliah Statistik II bersama Pak Nono kami
(baca : Wanda dan Upit yang bisa fleksibel dipanggil Wawan atau Pitono
>.<), dengan selembar tissue
putih nan bersih, kami mulai nyepik. Mari kita saksikan kisahnya di TKP ^^
Wanda :
Menurut aku, kemarin, hari ini dan besok akan selalu sama buat aku, selalu
sama, selalu mencintaimu :D
Pitono : Tapi bagiku setiap hari berubah…
Cintaku berubah lebih besar untukmu…
Wanda : Bukan berubah sayang, cintaku selalu bertambah. Cintaku selalu berkurang tiap saatnya, berkurang rasa sendiri karena ada kamu ^^
Pitono : Tapi bagiku setiap hari berubah…
Cintaku berubah lebih besar untukmu…
Wanda : Bukan berubah sayang, cintaku selalu bertambah. Cintaku selalu berkurang tiap saatnya, berkurang rasa sendiri karena ada kamu ^^
Pitono : Ahh aku tak peduli tentang bagaimana
kata-kata mencoba menunjukkan cintaku… Yang harus kau tau, aku bahagia Tuhan
menciptakan kita untuk saling mencintai <3
Wanda : Tapi aku peduli, peduli pada dedaunan
yang bergoyang, mereka menyebut namamu, peduli pada hujan yang tetes-tetesnya
melebihi cintaku padamu…
Aku juga bersyukur Tuhan menciptakan aku untuk jadi serakah, karena aku ingin memiliki semua cintamu, semua tentangmu, tak mau sebagian saja >.<
Pitono : Tak perlu serakah cinta… Karena untuk mencintaimu itu sederhana… tapi kau akan merasakan luar biasanya bersama kita… menciptakan kedamaian dan kebahagiaan keberadaan kita…
Wanda : Maaf jika aku serakah, karena aku selalu ingin lebih dan lebih untuk mencintaimu. Yang lebih abadi dari bunga Edelweis, yang lebih putih dari gumpalan awan dan lebih bening dari air mata. Semuanya bersumber dari hatiku dan hatimu yang akan bermuara di lautan cinta kita :-*
Pitono : Tak perlu kau minta maaf sayang… Sebab cintaku selalu mengerti kamu… Edelweis, gumpalan awan, semua hanya abadi dan putih… Tapi cintaku tulus, yang tak dimiliki oleh orang lain… Semua hanya karena kamu dan untuk kamu… Yang pasti karena berkah Tuhan yang akan selalu diperuntukkan untuk kita.
Wanda : Terima kasih cinta, yang selalu memaafkan. Tapi aku berharap cintaku tak pernah salah, tak ada yang dimaafkan dan member maaf. Aku sayang kamu dalam diam sudah cukup, titik.
Pitono : Tak ada maaf dan terima kasih dalam cinta kita… Tidak ada yang salah… Tidak ada yang menerima, cinta kita saling memiliki… Saling melengkapi… Dan biarkan cinta kita memaknai sendiri bagaimana sungguh luar biasanya mereka…
Aku juga bersyukur Tuhan menciptakan aku untuk jadi serakah, karena aku ingin memiliki semua cintamu, semua tentangmu, tak mau sebagian saja >.<
Pitono : Tak perlu serakah cinta… Karena untuk mencintaimu itu sederhana… tapi kau akan merasakan luar biasanya bersama kita… menciptakan kedamaian dan kebahagiaan keberadaan kita…
Wanda : Maaf jika aku serakah, karena aku selalu ingin lebih dan lebih untuk mencintaimu. Yang lebih abadi dari bunga Edelweis, yang lebih putih dari gumpalan awan dan lebih bening dari air mata. Semuanya bersumber dari hatiku dan hatimu yang akan bermuara di lautan cinta kita :-*
Pitono : Tak perlu kau minta maaf sayang… Sebab cintaku selalu mengerti kamu… Edelweis, gumpalan awan, semua hanya abadi dan putih… Tapi cintaku tulus, yang tak dimiliki oleh orang lain… Semua hanya karena kamu dan untuk kamu… Yang pasti karena berkah Tuhan yang akan selalu diperuntukkan untuk kita.
Wanda : Terima kasih cinta, yang selalu memaafkan. Tapi aku berharap cintaku tak pernah salah, tak ada yang dimaafkan dan member maaf. Aku sayang kamu dalam diam sudah cukup, titik.
Pitono : Tak ada maaf dan terima kasih dalam cinta kita… Tidak ada yang salah… Tidak ada yang menerima, cinta kita saling memiliki… Saling melengkapi… Dan biarkan cinta kita memaknai sendiri bagaimana sungguh luar biasanya mereka…
Wanda :
Iya, seperti yang aku katakana diatas. Aku meresakan bahwa pemaknaan cinta kita
memang luar biasa. Beribu kalimat pun tak akan mampu mengungkapkan cinta kita.
Seperti tissue ini yang penuh oleh kata tentang cinta kita. Biarlah berahir
untuk lembar ini dan mari buka lembar baru >.<
Jangan bingung pemirsa…
Don’t try this at home yah :D
Ini hanya sedikit kenakalan kami dalam proses belajar mengajar, namun menciptakan suatu kehangatan dan canda tawa meski bukan di waktu yang tepat. Hihihihihi
Entah dari mana awal ‘nyepik’ ini, tapi saya tau bahwa saya memberikan kontribusi yang cukup banyak di dalamnya sehingga membuat orang disekitar saya ber”ckckck”, tertawa geli bahkan speechless XD
Jangan bingung pemirsa…
Don’t try this at home yah :D
Ini hanya sedikit kenakalan kami dalam proses belajar mengajar, namun menciptakan suatu kehangatan dan canda tawa meski bukan di waktu yang tepat. Hihihihihi
Entah dari mana awal ‘nyepik’ ini, tapi saya tau bahwa saya memberikan kontribusi yang cukup banyak di dalamnya sehingga membuat orang disekitar saya ber”ckckck”, tertawa geli bahkan speechless XD
Biarkanlah setiap
kejadian itu terjadi begitu saja tanpa rencana, karena kita akan merindukan
saat-saat seperti itu, kita ingin merecall
kejadian-kejadian itu untuk mendekap rindu lebih hangat…
Terima kasih untuk teman-teman yang biasanya nanggepin gombalanku, atau yang speechless, atau yang sekedar tersenyum meresponku (Nurul, Upit, Fahima, Silmi, dkk) ^^
Terima kasih untuk teman-teman yang biasanya nanggepin gombalanku, atau yang speechless, atau yang sekedar tersenyum meresponku (Nurul, Upit, Fahima, Silmi, dkk) ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar