Pagi
selalu begini dengan belaian lembut cahaya matahari menerobos embun
Sang
surya malu-malu bejalan menuju 45derajat
Burung-burung
berkicau mengucarpkan selamat datang
Dedaunan
rela berguguran demi tunas yang baru
Tanah
masih lembab karena rinai hujan
Aku
memang tak disana mencium aroma pagi yang hangat
Tapi
aku bisa rasakan itu dengan mata terbuka maupun terpejam
Aku
bisa berada disana dengan memeluk lembut kalian
Wahai
alam yang rindu akan kepedulian
Dengan
pepohonan yang lebat sebagai tameng bagi banyak spesies
Dengan
buaian angin yang bisa menjadi musuhku namun aku tak bisa membalasnya
Aku
hanya ingin menciptakan kedamaian dan mencicipi suhu dingin yang menyenangkan
Percikan
api yang memberi kehangatan lewat potongan-potongan kayu yang kau hibahkan
Aku
tahu kalian tidak bisu, aku tahu kalian dapat berkomunikasi denganku
Aku
tahu, karena kita sama-sama dicipkatan, bukan menciptakan
Akan
kutemui kalian dengan mata terbuka lebar dan dengan rentangan tangan lebar
memeluk angin dingin yang kalian hadirkan
Tunggu
aku, aku takkan melukaimu dengan pisauku, tak akan membuah kotor dengan
sampahku, tak akan…
Tunggu aku wahai
kekasih, alam tercinta oleh Sang Pencipta…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar