Hey cantik,
pertama mengenalmu aku rasa kau orang yang anggun. Pertama kita PPKMB
Universitas, aku tak sempat bersua denganmu tapi kau tahu aku siapa. Setelah
itu ahirnya kita berkenalan, bertemu di gazebo GL Psikologi tercinta. Ternyata
kamu, Naili Khadijah. Baru beberapa menit saja kita berbincang, ternyata kita
sudah klop. Yah, kita sama-sama gila :D hahahahaha
Entah apa yang membuat
kita klik, yang pasti kamu adalah teman baruku yang terbaik dan aku yakin kau
akan jadi takdirku yang baik pula. Lalu sejak kapan kita mengikrarkan untuk
terus bersama? Aku tak tahu, mungkin takdir sudah begitu. Aku harap takdir kita
akan indah, sayang.
Semester I kita
ambil semua kelas yang sama. Memang, kita selalu bersama. Bahkan banyak yang
mengira kita satu kos, atau satu SMA, atau satu kota. Seharusnya aku menjawa,
bahwa takdir kita yang sama >.< Aku tahu, sejak saat itu, kita sering
memakai baju dengan warna yang sama. Kemudian kita sering jalan-jalan bareng,
beli baju baru. Apa lagi ya yang sama, yang aku inget kita punya baju kembar,
punyamu warna abu-abu dan punyaku warna coklat. Punya tas yang sama, punyaku
warna merah dan punyamu warna coklat. Punya sepatu yang sama, beli di DTC
dengan harga yang sangat murah, punyamu warna biru dan punyaku warna hitam,
juga sepatu karet pink kita yang berbeda warna pink. Lalu sandal jepit raksasa
yang persis nuntuk PC. Kemudia wedges
yang mirip. Kemudian kedua topi kita yang kita beli di kenjeran. Baju dan tas
yang sama dengan warna berbeda yang kita beli di Jogja. Kemudian baju mickey
kita, punyamu berwarna biru dan punyaku berwarna kuning. Teman-teman kita
banyak yang memberikan kita julukan, mulai dari ‘si kembar’, ‘soulmate’,
‘nutrisari n utramilk’, entah masih banyak lagi sampai aku lupa. Hahaha
Kamu sungguh
sangat baik sama aku, terlalu baik malah. Apa itu baik buat kamu? Kamu selalu
perhatian, peduli dan mementingkan orang lain dari pada dirimu sendiri. Kamu
selalu ada untuk membantuku, member saran padaku, member pinjaman uang
*oooppsss, memberi perhatian yang wah. Saat kita harus berpisah *ceilee
maksudnya balik ke kos atau kemana gitu*, kamu selalu berpesan untuk SMS.
Betapa romantisnya kita XD Kita yang suka memunculkan ide, lalu melakukannya
dengan cara spontan pula.
Ini dia baju kembar kita yang pertama bahkan sandalpun juga >.<
Tas yang sama pula dengan warna berbeda :D
Pas matkul Antropologi malah poto-potoan. hahaha
Pertama kali ke kenjeran, sama sama beli topi bundar dan polkadot. Hihihi
Ke Kenjeran untuk yang kedua kalinya, di pantai lama :D
Dua anak kos yang sok banyak duit dengan makan di Solaria Cafe. Hihihi ^^
Banyak potretmu, potretku dan potret kita yag sudah terangkai dalam album kenangan bahkan untuk masa depan :)
Neli anak aba yang
manja, namun juga dewasa. Neli yang mempunyai passion usil dan rame:p
Neli yang sering
galau pula, namun kini cintanya tertambat pada satu pelabuhan saja >.<
Neli yang
terkadang suka ngotot mempertahankan pendapatnya karena akupun begitu. Hehehe
Hey, apa saja yang
kita lakukan dan kita bicarakan sampai detik ini? Bahkan orang-orang sudah hafal dengan kita,
dengan kekompakan kita, dengan keusilan kita, dengan keanehan kita, juga dengan
keromantisan kita. Hahaha #saya naili, saya wanda, kita saling mencinta, jangan
pisahkan kami# masih adakah rekaman gila itu? Mana ngerekamnya di dapur cokelat
pula, apanya gak gila? Yah, kami mungkin bisa disebut autis karena menikmati
dunia kita sendiri, bahkan ketika kami ”show” untuk gulat bin smack down di
trotoar depan kampus Psikologi XD
Masih ingatkah
tentang masa depan kita? Tentang baju batik couple untuk kita dan pasangan
kita? Tentang anak-anak kita? Tentang apa yang akan kita lakukan ketika sudah
sama-sama dipersatukan dengan jodoh kita? Atau ketika kita dengan melankolisnya
berbicara tentang cinta? Atau ketika kita berdua dibuai angin yang menjadi
dingin dan suara ombak yang mengndang angin, ketika kita bertukar cerita
tentang masa lalu? Atau ketika kita berjalan lalu aku berkata, “Kalo nanti aku
udah menghadap Allah duluan, kamu dateng ya buat doain aku, maafin semua
kesalahanku”. Entah mengapa aku berkata seperti itu, sambil berkaca-kaca bahkan
tangis ini sudah akan meledak, kamu kuatkan aku dengan menggenggam kuat-kuat
tanganku. Lalu kamu merengek seakan takut itu terjadi, dan akupun takut itu
terjadi. Namun aku ingin kita bertemu lagi di Surga abadi untuk melanjutkan
memori kita.
Pernahkah kau
tanyakan pada ombak yang datang dan pergi apakah yang mereka takutkan?
Mungkin tidak.
Lalu apakah kau
pernah tanyakan aku, hal apa yang paling aku takutkan darimu?
Aku takut, takut
tidak bisa selalu menjadi yang terbaik untukmu.
Aku takut aku
melupakanmu atau dilupakan olehmu.
Mungkin suatu saat
ingatan kita akan hilang, tapi kenangan kita tak akan pernah hilang.
Mungkin suatu saat
tubuh ini hanya bisa diam membisu, namun hati ini masih sama seperti pertama
bertemu.
Mungkin jarak akan
memisahkan kita, namun waktu tak akan membuat kita berjauhan.
Lagi-lagi semua
ini karena takdirNya
Bukankah begitu
indah semua rencanaNya?
Yah, kita memang
tak selalu akan bersama
Namun keceriaan
bisa kita ciptakan saat bersama maupun terpisah
Hanya karena
mengingat hal-hal yang pernah kita ukir di batu memori yang tak pernah hancur
Banyak harapan
yang telah aku panjatkan, semoga Allah memeluk mereka, untukmu :*