Sabtu, 04 Agustus 2012

Mereka, Malaikat-malaikat yang Luar Biasa :")

Sepertinya hari ini adalah hari yang luar biasa untukku. Aku ikut manggung T-Bone(Teater Boneka) Psikologi Unair dan hari ini kami akan mengisi acara di YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) karena diundang oleh BEM Unair. Kali ini aku bertugas sebagai provokator. Awalnya aku benar-benar bingung harus memperlakukan mereka seperti apa, bahkan aku tidak bisa membedakan mana siswa-siswi YPAC atau bukan. Mereka siswa-siswi dari TK hingga SMA. Meski kebanyakan mereka sudah besar, tetapi usia mental mereka masih anak TK. Mereka tampak rapi dengan baju muslim. Ada beberapa diantara mereka yang memakai kursi roda dan ada yang benar-benar tidak bisa duduk sendiri tanpa ada sandaran. Ada yang cacat fisik dan mental, dan ada yang cacat mental saja. Sepertinya kebanyakan dari mereka mengalami gangguan pada syaraf mereka hingga seolah mereka tidak bisa diam.

Sungguh pemandangan yang sangat mengharukan dan membuat sesak di dada. Tubuh mereka besar namun mereka susah bicara dan kelakuan mereka tidak mencerminkan umur mereka. Subhanallah… Mereka dengan senang merespon setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh MC, entah jawaban itu benar ataupun salah. Ada yang berteriak histeris untuk menjawab, ada yang hanya diam saja, ada yang bingung juga. Aku benkenalan dengan beberapa diantara mereka, aku mendengarkan langsung apa yang mereka katakana namun aku tak sepenuhnya mengerti. Ada adik Rian, Wiwid, Valensia, Ishak, dan aku lupa namanya. Ada adik cowok yang sepertinya sebaya denganku, dia terlihat seperti orang biasa namun setelah aku berbicara dengannya, dia tampak hanya menggumam dan malu-malu menjawab ketika aku bertanya tentang namanya. Begitu luar biasa, aku berada ditengah-tengah malaikat seperti mereka.

Saat foto bersama, aku ikut mengatur mereka. Butuh kelembutan dan kasih sayang yang besar untuk memperlkukan orang hebat seperti mereka. Aku membantu adik Amar kalo gak salah namanya, dia tidak bisa duduk jika tidak ada sandaran. Aku menyesal ketika tiba-tiba aku bersorak untuk melambaikan tangan saat difoto, karena adik Amar kaget. Begitupula ketika ada bunyi yang keras, beberapa diantara mereka terlihat kaget. Sungguh aku hanya bisa menelan ludah.

Ahirnya tiba ketika mereka mempersembahkan dua lagu yang dinyanyikan bersama di depan. Ada yang kebagian menyanyi dan yang lain ada yang tak bisa bernyanyi, tapi mungkin mereka menyanyi dalam diam. Begitu senandung bait lagu pertama dinyanyikan, hati ini bergemuruh hebat diiringi dengan tetesan air mata. Aku tak kuasa mendengar bait-demi bait yang menyayat hati itu, juga ekspresi mereka. Bait pertama yang sukses membuatku menangis, “bunda… mengapa ku dilahirkan… ayah… mengapa kudibesarkan…”, “…aku anak luar biasa…” kira-kira seperti itu lagunya karena aku tidak hafal dan pertama kali mendengarnya.  Subhanallah… itu lagu YPAC yang sangat menamparku dan mungkin yang lain juga, karena banyak yang menahan haru dan tak sedikit yang meneteskan air mata. Aku terlihat paling sukses membiarkan haru, sedih, bangga dan senang dalam bentuk isak tangis.

Banyak hal yang aku pelajari dari mereka. Tentang luar biasanya mereka dalam keterbatasan. Tentang kasih sayang ayah bunda dan guru-guru mereka yang membingbing mereka selalu dengan sabar. Tentang mereka yang mungkin jauh lebih baik dariku :’)
Hanya untaian doa dan harapanku yang memeluk erat kalian. Semoga Allah mengabulkan. Aamiin :”)